Minggu, 02 Desember 2012

4 in 1 to succes



4 Kiat Untuk Tetap Termotivasi
Semua orang pasti ingin meraih kesuksesan. Tentunya untuk itu diperlukan motivasi yang kuat untuk mengatasi tantangan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Motivasi ini harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri. Anda bisa saja membaca ratusan buku atau pergi ke puluhan seminar untuk memperoleh suntikan motivasi, namun hal yang sering terjadi adalah kenaikan emosi sesaat untuk berubah. Barangkali ini bertahan satu atau dua minggu dan setelah itu Anda merasa semuanya kembali menjadi biasa-biasa saja seperti kondisi yang lama. Pernahkah merasa begitu?
“Motivasi adalah pohon yang Anda siram dengan kedisiplinan diri”
Bagaimana caranya supaya Anda tetap termotivasi untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan? Intinya motivasi adalah seni berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini melibatkan perasaan yang Anda rasakan melalui emosi yang muncul. 
Komunikasi juga merupakan inti dari percakapan coaching  dimana seorang coach perlu mampu mendengarkan, bertanya, dan menggali informasi dari kliennya dengan tujuan agar ide-ide baru muncul yang berguna bagi kemajuan si klien tersebut,

Lantas apa bedanya antara perasaan dan emosi?
Contohnya begini, jika Anda merasa bersalah maka emosi yang muncul bisa ketakutan dihakimi, ingin melarikan diri, dsb. Jika Anda merasa bahagia, emosinya bisa berupa keceriaan, kegembiraan, keinginan berbagi, dsb. Emosi timbul sebagai akibat dari perasaan yang terjadi didalam diri.
Jadi sebetulnya mudah untuk hidup termotivasi. Kuncinya adalah rasakan hal-hal yang membahagiakan dan bayangkan kesuksesan yang akan Anda raih. Saya jamin Anda akan termotivasi untuk bekerja.
Selain itu ada beberapa tips yang ingin saya berikan agar Anda bisa termotivasi kapanpun dan dimanapun:
1. Selalu konsisten
Orang yang terbiasa melakukan sesuatu tentu ia akan mudah melakukan hal tersebut. Motivasi pun sama. Ia memerlukan kedisiplinan sehingga Anda terbiasa hidup dengan motivasi. Ada ungkapan bagus yang mengatakan, “Sesuatu yang Anda ulangi tiap hari selama 21 hari akan menjadi kebiasaan”. Saya anjurkan Anda untuk mempraktekkannya. Mulai dengan hal yang sederhana seperti tersenyum dihadapan cermin, mengatakan “Yes” sebelum bekerja, dan banyak lagi.
2. Bertanggung jawab
Anda perlu seseorang yang bersedia mengingatkan Anda untuk tetap berada di tujuan. Ia bertugas memberikan dukungan dan menjadi mitra bertukar pikiran bagi ide dan gagasan yang Anda punya. Dari sini Anda akan merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik baginya. Proses mencapai tujuan menjadi lebih mudah dengan hadirnya seseorang yang menjadi cermin diri Anda.
3. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bervisi sama
Kalau Anda ingin membangun bisnis, bertemanlah dengan orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia bisnis atau mereka yang mau memulai bisnis. Anda bisa memperoleh energi dan motivasi dari mereka. Akan sangat mudah untuk termotivasi ketika Anda memperoleh support. Apa yang Anda rasakan sebagai rintangan ketika bekerja sendiri bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan teman-teman yang bervisi sama.
4. Fokus pada proses, bukan tujuan
Ini yang sangat penting. Seringkali Anda turun mental ketika dihadapkan pada kesulitan mencapai tujuan. Fokuslah pada proses. Setiap proses memerlukan waktu. Entah cepat, entah lambat. Tujuan Anda sudah jelas, namun perjalanan menuju kesana bisa berliku dan naik turun. Dengan fokus pada proses Anda terhindar dari beban mental karena sekarang Anda memegang kendali atas proses itu sendiri, bukan dikendalikan oleh target untuk mencapai tujuan.
Sekarang Anda lebih tahu bahwa motivasi merupakan kunci untuk meraih sukses. Yang Anda perlukan sekarang adalah kemauan kuat untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Seperti apa kata pepatah “Ada kemauan ada jalan”. Selamat mengerjakan dan jangan lupa hargai diri Anda disetiap momen keberhasilan sekecil apapun itu.


Mengubah Utang Menjadi Kekayaan
Pak Hasan, kolega saya di Institut Kemandirian.  Suatu ketika ia menyampaikan ceramah singkat setelah shalat zuhur.  Ceramahnya tentang  seorang pengusaha di Bandung.  Suatu ketika, sang pengusaha ditimpa bencana.  Ia pun down dan frustasi.  Bisnisnya hampir-hampir hancur.  Sang pengusaha lalu melakukan perjalanan dari mesjid ke mesjid.  Dari perjalanan inilah, ia memperoleh pola  pikir baru.  Ia benar-benar tercerahkan.

Pencerahan yang ia alami adalah tentang shalat.  Untuknya dulu, shalat adalah aktivitas jeda di tengah kesibukan bekerja.  Sekarang berubah menjadi: ”Kerja adalah aktivitas selingan untuk menunggu shalat”.

Perubahan yang dilakukan sang pengusaha ini ternyata berhasil membuat bisnisnya meningkat lagi.  Ia bahkan merubah sistem bisnisnya sesuai prinsip baru tersebut.  Bisnisnya bisa kembali maju seperti semula.

Itulah isi ringkas dari ceramah Pak Hasan.  Cerita tentang sang pengusaha itu menyentak hati saya.  Saya dan semua jamaah shalat zuhur langsung berniat dan bertekad untuk juga membuat perubahan yang sama.

Nah saudara, itulah hebatnya pikiran.  Ia menjadi awal dari tindakan yang bisa membuat perubahan menuju pada kesuksesan.  Karenanya, gunakanlah pikiran anda untuk mendukung anda, bukan untuk mensabotase kesuksesan diri anda sendiri.

Dalam kaitannya dengan topik: ”Kaya dari berutang”, maka diperlukan beberapa pola pikir yang yang mendasarinya.  Dengan pola pikir ini, maka kondisi kaya dari utang menjadi mungkin.

Penolakan pada pola pikir ini akan menjauhkan anda menggunakan utang sebagai alat menuju kaya.  Anda akan menghindari utang.   Langkah-langkah yang diterangkan berikutnya mungkin menjadi tak berarti.  Itulah sebabnya, kenapa bagian ini menjadi bagian mendasar yang sangat penting.

Bagian kaya sejati memberikan gambaran pada anda tentang tujuan yang ingin diraih.  Dari sana lah semuanya berasal.  Setelah tujuan jelas, maka anda harus mempersiapkan diri.  Inilah fungsinya bagian menjadi achiever.  Dengan menjadi achiever berarti anda telah siap untuk melangkah menuju tujuan kaya sejati.  Nah, sekarang saatnya anda memilih alat.  Apakah anda mau gunakan mobil, motor, sepeda, kereta, pesawat terbang, kapal laut, atau hanya jalan kaki?

Naik pesawat terbang bisa lebih cepat menghantar anda ke tujuan.  Tapi bila anda belum terbiasa menggunakan pesawat terbang, tentu tidak mudah juga.  Apalagi bila di benak anda tersimpan file-file buruk tentang pesawat terbang.  Misalnya tiketnya mahal, bahaya karena pesawat terbang bisa jatuh, ada tetangga yang meninggal karena kecelakan pesawat terbang, dan sebagainya.

Nah, untuk memutuskan menggunakan pesawat terbang, anda tentu saja harus mengganti file-file buruk di benak anda itu.  Ganti lah file buruk itu dengan file baik.  Misalnya, menggunakan pesawat terbang itu lebih nyaman, cepat, relatif aman dibanding yang alat transportasi lain, lebih bergengsi, terjamin asuransi, dan sebagainya.

Sama juga dengan utang.  Untuk menggunakan utang sebagai alat meraih kualitas kaya sejati, maka anda harus mengganti file buruk di benak anda tentang untang dengan file baik.  Dengannya, anda akan semangat melakukannya.  Berbagai rintangan, hambatan dan masalah yang kemudian terjadi akan anda hadapi dengan lapang dada, kreatif dan fokus.
Lalu, apa saja file-file baik yang harus mengganti file-file buruk di benak anda.  Bila menyangkut utang, maka ada lima file baik yang anda butuhkan bila anda ingin menggunakan utang.  Berikut kelima file baik tersebut.

1. Utang itu baik-baik saja.

Berutang adalah hal yang baik-baik saja.  Utang itu tidak buruk.  Ia tergantung kepada orangnya.  Utang bisa buruk di tangan orang yang lemah dan salah.  Tapi utang bisa baik dan memperbaiki di tangan orang yang kuat dan benar.  Itulah sebabnya, bila anda mau kaya dari utang, anda harus mempunyai kualitas achiever.  Para achiever adalah orang-orang yang kuat dan teguh memegang kebenaran.
Suatu ketika, saya baca buku Pak Quraish Shihab.  Judulnya Lentera Hati.  Salah satu bab dalam buku itu menerangkan adanya kesamaan antara agama (dalam bahasa Arab istilahnya : Din) dengan utang (dalam bahasa Arab istilahnya: dain).

Akar kata agama dan utang ternyata sama.  Pak Quraish menyimpulkan bahwa bila anda beragama dengan benar, maka hal itu sama saja seperti anda membayar utang pada Allah SWT.  Apakah anda merasa berutang pada Allah karena telah memberikan banyak nikmat untuk anda?
Terus terang saja, uraian Pak Quraish mengagetkan saya.  Hal itu adalah pencerahan baru untuk saya.  Salah satu motivasi saya menulis buku ini adalah uraian tersebut.  Selama ini di benak saya pun tersimpan file: ”Utang itu buruk”.  Dengan begitu saya berusaha sekuat tenaga menghindarinya.  Sekarang, file itu telah berganti menjadi: ”Utang itu baik-baik saja”.

Dengan yakin bahwa utang adalah hal yang baik-baik saja, maka anda sedang membuka pintu peluang menggunakan utang dengan sebuah rencana yang baik.  Iya, kan?  Mungkinkah anda membuat rencana yang baik akan sesuatu yang menurut anda buruk?  Bagi anda yang masih manusia normal, nggak mungkin, kan?

Misalnya korupsi.  Korupsi adalah sesuatu yang buruk.  Apakah ada orang yang merencanakan korupsi dengan sangat baik sehingga tidak pernah terungkap?  Banyak.  Siapa mereka?  Tentu saja mereka orang-orang yang jahat.  Hanya orang jahat yang merencanakan keburukan dengan sangat baik dan rapi.  Pernahkah anda korupsi?  Bila pernah, bertaubatlah segera.

2. Utang adalah alat yang hebat.

Pernahkah anda mendengar istilah BODOL?  Istilah ini kepanjangannya adalah Berani Optimis Duit Orang Lain.  Istilah BODOL sering dilekatkan pada orang yang mau wirausaha tetapi nggak punya modal.  Modal mereka adalah keberanian dan optimismenya saja. 

Banyak orang yang sukses dengan prinsip BODOL ini.  Tentu, pada prakteknya bukan hanya berani dan optimis saja modalnya, tapi juga didukung hal-hal lain, seperti kompetensi, komunikasi yang bagus, relasi yang banyak dan sebagainya.

Prinsip BODOL membuktikan bahwa utang adalah salah satu alat yang hebat.  Nah, di dunia ini banyak alat hebat yang bisa membantu anda meraih sukses.  Kita mengenal bola lampu yang ditemukan oleh Thomas Alfa Edison.  Setelah melalui 10.000 kali kegagalan, Pak Edison berhasil ’menerangi’ dunia ini.  Bola lampu membuat revolusi di dunia.  Ia alat yang hebat.

Bola lampu adalah salah satu contoh.  Contoh lain ada mesin cetak, motor, mobil, telepon, pesawat terbang, kapal laut, mikroskop, energi atom, lensa, komputer, internet dan sebagainya.  Semua alat-alat ini membuat hidup manusia lebih mudah dan lebih nyaman. 

Tapi itu semua hanya alat.  Manusia di belakang alat itu lah yang menentukan apakah alat hebat itu bisa membangun atau menghancurkan.  Pesawat terbang contohnya.  Dengan pesawat terbang, anda bisa berpindah tempat di bumi ini dengan cepat, dibanding alat-alat lain.  Ketika pesawat terbang digunakan untuk transportasi massal, maka ia bermanfaat besar.

Tapi ketika pesawat terbang digunakan untuk mesin perang, maka kehancuran yang terjadi.  Pada perang dunia pertama dan kedua, pesawat terbang berperan sangat besar untuk menghancurkan lawan.  Bom atom yang diledakkan Amerika di Nagasaki dan Hiroshima Jepang pada 1945, diangkut menggunakan pesawat terbang.  Akibat bom atom itu, terjadi perusakan luar biasa di Jepang.

Sama juga dengan internet misalnya.  Dengan alat ini, anda bisa berkomunikasi dengan lebih murah, cepat dan mudah.  Tapi, internet juga bisa sangat merusak ketika banyak virus ’dilepas’ ke jaringan.  Banyak komputer yang rusak, data hilang, dan sebagainya.  Atau ketika internet itu dipenuhi situs-situs porno.  Wah, dia benar-benar buruk dan merusak.
Demikian pula halnya dengan utang.  Utang adalah akses keuangan yang cepat.  Dibandingkan menabung, maka utang bisa menyediakan uang dengan lebih cepat.  Kecepatan memperoleh uang ini adalah keunggulan utang.

Misalnya anda seorang karyawan yang ingin berbisnis kecil-kecilan.  Modalnya Rp. 5 juta.  Anda sebenarnya bisa menabung dari gaji anda sebesar Rp. 500 ribu per bulan.  Nah, dengan menabung berarti anda harus menunggu sampai 10 bulan dulu agar uang Rp. 5 juta itu ada di tangan anda.

Bagaimana dengan utang?  Dibutuhkan berapa lama untuk mendapatkan Rp. 5 juta?  Mungkin tidak sampai satu bulan.  Anda bisa menghubungi lembaga keuangan mikro untuk mendapatkan modal tersebut.  Setiap bulan anda bayar utang itu dengan  mencicil.  Nah, karena uang Rp. 5 juta itu digunakan untuk bisnis, maka anda bisa mencicil utang itu bukan dari gaji anda, tapi dari hasil bisnis anda.
Anda mungkin bertanya: ”Oke lah utang itu lebih cepat, tapi resikonya kan juga lebih besar?”  Yap, anda relatif benar.  Mengapa relatif benar?  Karena utang itu akan menimbulkan resiko besar, bila anda tidak siap.  Tapi, bila anda siap, resiko itu jadi mengecil.

Berbisnis dengan modal dari utang akan beresiko besar bila anda belum tahu apa-apa tentang bisnis itu.  Atau anda percayakan saja bisnis itu ke orang lain yang juga belum berpengalaman.  Atau anda berbisnis di bidang yang sudah ditinggalkan orang lain.  Atau lagi, anda berbisnis di bidang yang melawan pesaing yang sudah besar.

Tapi, resiko bisnis itu menjadi mengecil bila anda sudah berpengalaman di bisnis itu atau bekerja sama dengan orang yang sudah berpengalaman.  Modal bisnisnya bukan semua dari anda, tapi ada juga dari orang lain.  Atau anda membeli waralaba bisnis yang sudah terbukti kehandalan sistemnya.  Nah, banyak kan cara untuk mengecilkan resiko bisnis.  Bila demikian yang anda lakukan, maka anda berutang pun untuk dapat modal bisnis, kemungkinan anda untuk sukses menjadi lebih besar.

3. Utang adalah salah satu sumber kekayaan.

Siapa orang paling kaya yang anda tahu di Indonesia ini?  Darimana beliau (orang kaya tersebut) memperoleh kekayaannya?  Kerja keras?  Pasti.  Orangnya jujur terpercaya?  Pasti.  Beliau sangat kompeten?  Pasti juga.

Hal-hal yang disebutkan di atas adalah fondasi bagi siapapun untuk meraih kekayaan.  Tapi, apakah semua orang kaya itu benar-benar kaya?  Belum tentu.  Ada banyak orang kaya yang tidak benar-benar kaya.  Kekayaannya bisa saja banyak, tapi cenderung tetap.  Pertambahannya kecil.

Nah saudara, anda boleh percaya boleh tidak.  Orang-orang yang benar-benar kaya adalah orang-orang yang mempunyai fondasi kekayaan tersebut, dan mereka menggunakan utang sebagai salah satu sumber kekayaannya.  Orang kaya yang tidak menggunakan utang, maka kekayaannya sangat mungkin terbatas.  Tapi orang kaya yang juga menggunakan utang, maka kekayaannya bisa bertambah dengan cepat.

Kenapa?

Karena ketika anda hanya mengandalkan kemampuan uang anda sendiri, maka anda akan terbentur oleh keterbatasan uang anda.  Tapi, ketika anda menggunakan utang, maka batas jumlah uang anda itu menjadi tidak ada.  Bila anda berbisnis, maka modal anda bisa dikatakan tidak berbatas bila menggunakan utang.  Hasilnya?  Ya,... juga tidak berbatas.

Inilah kunci orang-orang yang benar-benar kaya.  Mereka gunakan utang sebagai alat meraih kekayaan.  Mereka atasi ketakutan akan utang itu dengan perhitungan yang akurat dan kemampuan yang terasah.  Mereka berani mencobanya.  Pada kenyataannya, mereka juga gagal koq menggunakan alat ini.  Tapi kegagalan itu lah yang justru menajamkan perhitungan mereka dan membesarkan keberanian mereka.  Keseimbangan antara kebesaran keberanian dan ketajaman perhitungan akan utang ini lah yang membuka pintu kekayaan luar biasa.
Apakah anda sudah siap untuk jadi orang yang benar-benar kaya?  Gunakan uang anda untuk itu.  Dan gunakan juga utang!

4. Utang, dekatilah...

Saudara, anda sudah tahu sekarang tiga file baik tentang utang.   Utang itu baik-baik saja, alat yang hebat dan sumber kekayaan.  Karena itu, dekati lah utang saudara.

Anda, saya yakin, senang berdekatan dengan hal-hal atau orang-orang yang baik dan hebat, kan? Nah, tiga file baik sebelumnya telah membuktikan bahwa utang memenuhi kriteria  baik dan hebat ini, kan?  Karena itu, mulailah dekati utang. 

Pada prakteknya, mulailah tidak alergi dengan lembaga-lembaga keuangan seperti bank.  Bahkan, bukan hanya tidak alergi, tapi anda mulai senang dengan fungsi bank yang lain, yaitu memberi utang.  Inilah sebenarnya fungsi bank yang lebih hebat dari memberikan keamanan pada uang anda yang anda simpan disana.  Bank adalah sumber uang.  Utang adalah jalannya.

Pada bab-bab berikutnya, anda akan dipandu untuk menggunakan kekuatan bank dalam memberikan utang ini untuk kesuksesan anda.  Bukan hanya kesuksesan bank semata. 

Pada prakteknya lagi, ternyata sumber utang itu bukan hanya bank, tapi juga orang-orang di sekitar anda.  Orang-orang di sekitar anda kan punya uang, sedikit atau sebanyak apapun.  Nah, itu berarti anda bisa gunakan uang tersebut melalui jalan sah dan halal yang namanya utang.

Anda boleh percaya atau tidak, orang-orang di sekitar anda sebenarnya sangat senang bisa memberi utang pada anda.  Toh, anda teman mereka.  Mereka tahu anda orang baik.  Tentu, asal tujuan dan cara anda berutang adalah benar dan baik.  Iya, kan?

5. Utang harus dikembalikan.

Ini pola pikir tentang utang yang sangat penting.  Tanpa pola pikir ini, sebaiknya anda jangan pernah berutang.  Bukannya kekayaan dan kesuksesan yang akan anda raih, tapi justru kecelakaan dan mungkin penjara.  Itu bila anda berutang.
Bagaimana bila orang lain yang berutang?

Sama saja.  Utang itu pun harus dikembalikan pada anda.  Jadi, baik anda yang berutang atau orang lain yang berutang pada anda, maka utang itu harus dikembalikan.  Inilah pola pikir dan prinsip sangat penting bila anda ingin kaya dari utang.  Utang itu harus dikembalikan.

Bagaimana bila utang anda justru tidak ditagih oleh yang punya uang?  Sama saja.  Anda harus kembalikan.
Bagaimana bila utang anda justru dihadiahkan oleh yang punya uang?  Saran saya: Tolak.  Jangan mau.  Katakan terima kasih padanya, lalu tolak.  Anda mampu mengembalikan utang itu koq.  Kenapa harus dihadiahkan?  Dengan menolak, anda tetap mempertahankan nilai baik di mata semua orang.  Tentu saja, dalam kasus ini, anda harus juga melihat kondisi anda.  Bila kondisi anda memang sedang sangat susah, maka tidak apa-apa juga anda menerima hadiah itu.  Tapi tetap dengan satu syarat.  Bila anda lalu memiliki kemampuan, maka anda akan juga menghadiahi orang tersebut.  Tidak mesti dalam bentuk uang.  Bisa dalam bentuk hadiah barang.  Dengan begitu, anda dan dia sudah sama-sama berbuat baik.

Bagaimana bila orang lain yang berutang pada anda.  Lihatlah kemampuannya.  Bila ia berada dalam keadaan susah, maka silakan menghadiahkan utang tersebut padanya.  Semuanya atau sebagian.  Dan yakinlah, tindakan anda tersebut adalah perbuatan mulia dan akan dibalas dengan balasan yang lebih baik lagi.

Terus terang saja, kalau tentang utang, banyak orang yang pola pikirnya justru berbeda.  ”Pengennya dapat utang, tapi nggak mau atau malas mengembalikan”.  Wah, dengan pola pikir begini, anda tidak akan pernah kaya dari utang.
Alasan penting kenapa utang harus dikembalikan adalah kepercayaan.  Bila anda tidak atau telat mengembalikan utang, maka kepercayaan orang lain pada anda akan menurun dan akhirnya rusak. Ini kondisi yang sangat buruk.  Bila orang-orang lain sudah tidak percaya pada anda, maka jalan anda menuju sukses makin kecil, terjal dan lebih banyak rintangannya.  Awal dari kesuksesan anda adalah kepercayaan orang lain pada anda.

Sayangnya, banyak orang yang sudah ’gila’.  Mereka menukar kepercayaan dengan uang.  Sayang sekali.  Padahal bila kepercayaan sudah ternoda, uang sebanyak apapun akan susah menggantinya.
Tekanan hidup di jaman sekarang ternyata bisa membuat orang menjadi ’gila’.  Uang telah menjadi hal yang sangat penting.  Sampai bisa lebih penting dari kepercayaan, keluarga, agama, gelar, ilmu, rasa malu, nilai-nilai luhur kemanusiaan dan sebagainya.  Bila sudah begini, para orang ’gila’ ini bisa melakukan apa saja demi uang.  Meski dengan resiko yang luar biasa besarnya. 

Banyak kasus tentang utang di Indonesia yang bisa kita jadikan pelajaran.  Ada pengusaha pertanian yang membuat program investasi yang nggak rasional. Bisa memberikan keuntungan sampai 30% per bulan dari modal.

Pada bulan-bulan pertama program itu berjalan lancar.  Para investor benar-benar mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari modal yang ditanamnya.   Mereka pun berinvestasi lagi.  Terus begitu.  Sampai pada akhirnya, bisnis pertanian itu pun terbuka topengnya.  Ternyata, bisnis itu hanya omong kosong.  Lahan pertanian yang dikelola tidak seluas yang dipromosikan.  Jelas hasilnya pun tidak memadai dibanding investasi yang didapat.

Keuntungan 30% dari modal dibayarkan dari dana investasi yang baru.  Seperti gali lobang tutup lobang.  Hanya saja lobang yang digali makin besar dari bulan ke bulan.  Dan terbongkarlah topeng itu.  Masyarakat tahu kebohongan bisnis itu.  Dana investasi itu jadi utang yang harus dikembalikan.  Ketika kemampuan bayarnya tidak ada, sang pemilik bisnis pertanian fiktif itu pun jadi buronan.  Lalu diproses pengadilan dan menginaplah ia di hotel prodeo.  Masyarakat yang kena tipu ternyata banyak sekali.  Koq bisa ya?

Saudara, itulah lima pola pikir tentang utang yang bisa membuat anda menjadi kaya.  Gantilah file-file buruk tentang utang di benak anda dengan lima file baik tersebut.  Bila ini sudah anda lakukan, berarti anda sudah siap menggunakan utang sebagai alat meraih kekayaan.  Langkah selanjutnya, anda harus mengetahui dan menguasai keterampilan mengelola utang ini.


Tiga Tips untuk Menghindari Kemalasan
Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas kantor, dll.

Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang. Contohnya saja ketika Anda malas dari bangun, Anda akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor.

Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang Anda tidak sukai, misalnya.

Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat Anda harus mengerjakannya. Di waktu yang sama Anda juga mungkin punya banyak pekerjaan lain.
Dalam beberapa hal, Anda pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika Anda mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan –Anda malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan.

Di artikel ini saya ingin memberikan beberapa tips untuk mengatasi rasa malas. Tips ini bisa Anda praktekkan di tempat kerja ataupun lingkungan keluarga:

Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”

Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Anda sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.

Katakan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan Anda dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Anda membuat sederhana tugas didepan Anda dengan bertindak positif. Fokus Anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.

Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”

Berpikir bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan Anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.

Satu tip yang bisa Anda gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa Anda tidak harus melakukan pekerjaan yang Anda tidak mau.

Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa Anda melakukan apa saja yang Anda tidak mau lakukan.

Anda Bukan Manusia Sempurna

Berpikir bahwa Anda harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Anda mungkin akan malas memulainya. Anda harus bisa menerima bahwa Anda pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.

Dalam konteks pekerjaan, Anda punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Anda selalu bisa negosiasi dengan boss Anda untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat Anda memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.

Saya harap tulisan ini berguna. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup Anda. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tips diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga Anda tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas mengerjakannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar